Agama adalah musuh ilmu pengetahuan ?
| Foto oleh Thirdman dari Pexels |
| Foto oleh Artem Podrez dari Pexels |
Mungkin ini adalah tulisan yang
kesekian juta kalinya tentang topik seperti ini, agama dan ilmu pengetahuan, kedua
topik ini keseruannya sejak dulu hingga sekarang masih berlangsung, baik mereka
yang fanatik terhadap agama atau juga yang fanatik terhadap ilmu pengetahuan,
kalian tidak salah baca, memang ada kelompok tertentu yang fanatik terhadap
ilmu pengetahuan. Penulis sendiri sudah cukup sering mendengar atau bahkan
mendapati individu yang fanatik akan kedua hal ini.
Kedua kelompok tersebut memiliki
persamaan, yaitu sama-sama belum begitu mengerti bidangnya, mudah marah saat
hal yang diyakininya mulai dikritik dan yang pasti merasa paling pintar,
penulis bahkan pernah diserang oleh individu-individu dari kedua kelompok fanatik
ini, penulis dituduh liberal, atheis, komunis dsb oleh para kaum yang fanatik
akan agama dan dituduh terlalu kuno bagi kaum fanatik ilmu pengetahuan.
Lalu di mana posisi penulis? Jika
ditanya seperti itu maka jawabannya adalah tidak fanatik terhadap apapun, penulis meyakini keduanya baik, dalam
kitab suci yang diyakini penulis diajarkan tentang betapa pentingnya untuk
memiliki ketulusan seperti merpati dan kecerdikan seperti ular yang jika ingin
penulis sampaikan dengan bahasa yang lebih awam ya bekali hati kita dengan iman
yang baik dan bekali pikiran kita dengan banyak ilmu pengetahuan, jika kurang
tepat maka sarjana, magister atau doktor teologi bisa memperbaiki penafsiran
ini.
Dalam mengimbangi kedua hal ini
penulis tidak hanya membaca kitab suci yang menjadi keyakinan penulis, tetapi
juga buku pengetahuan lainnya seperti teknologi, filsafat, pendidikan, teologi,
psikologi, hukum, sastra dll. Jadi bagi penulis tidak ada ilmu pengetahuan yang
menyesatkan, sebagai contoh saja tentang ilmu merakit bom, sebenarnya bom bukan
diciptakan untuk membunuh, tetapi oleh orang yang salah justru menggunakannya
untuk membunuh, penerapan agama dan ilmu pengetahuan memang nampak sulit untuk
berjalan bersama, tapi bukan berarti harus ada permusuhan di antara keduanya.
Komentar
Posting Komentar