Joy Maranatha Tarigan

Foto oleh  Maria Verkhoturtseva  dari  Pexels Life, what we know about life? We have different preception about this. For some people life is choice, give, serve or something beautiful, but for some people else life is a something can make them to hurting, pain, or something scary. Why we have different preception about this? Because we have a different experience, so if we have good experience in life we can easily to say "life is good but if we have a bad experience in life we hardly to say "life is good".  I understand for some people who have bad experience in life maybe ever think to suicede, hate themselves or do it something can make hurt them. Life is hard and this is right, but we always have reason to keep alive. Many people love you, their always care about you. I understand you depression, stress, and hurt. but remember, there are people who always to support, care and loving you. I know you can, I ever think to suicide and because that I'm sure you too c...

  Beberapa hari terakhir ini penulis berbincang secara virtual dengan teman yang sedang jatuh cinta, dalam perbincangan tersebut penulis menjelaskan makna tentang sebuah cinta, hingga akhirnya muncul pertanyaan dari teman penulis yaitu “apa makna dari sebuah makna?”. Sebelum menjelaskan jawaban penulis terkait pertanyaan tersebut, ada baiknya kita mengenali dulu apa itu makna. Jika kita mencarinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata makna adalah arti, tentu ini adalah hal yang unik bagi penulis, jika kita hanya mencari makna dari makna saja memang akan menemukan arti yang masih terlalu umum, karena makna memiliki arti yang berbeda tergantung suatu peristiwa, aktivitas, kegiatan, acara atau kejadian yang dilalui oleh setiap manusia, ketika ada acara perpisahan di suatu sekolah tentu makna yang didapat berbeda dengan penyambutan siswa baru, jika ada sepasang kekasih yang menikah tentu makna yang didapat akan berbeda dengan sepasang kekasih yang bercerai. Berdasarkan ...

  Foto oleh  Pixabay  dari  Pexels Memiliki kehilangan? Apa itu? Kan udah hilang? Itulah yang penulis pikirkan saat membaca judul dari grup musik Letto dengan judul “memiliki kehilangan”. Penulis sendiri sudah lupa dengan liriknya, karena lagu yang menjadi favorit penulis dari grup musik ini adalah “sebelum cahaya”. Oke, kembali ke topik, setelah berpikir kira-kira lebih dari 10 tahun tentang hal ini (karena lagu ini keluar tahun 2007 dan sekarang 2022) penulis menyadari bahwa memang kita memiliki kehilangan, baik itu kehilangan secara fisik seperti barang berharga, orang terkasih dsb atau psikis seperti gairah, cinta, semangat dsb. Tidak dapat dipungkiri bahwa memang memiliki kehilangan adalah sesuatu yang tidak kita inginkan namun pasti kita miliki, fakta yang menyedihkan tentang hal ini adalah bahwa tidak semua kehilangan yang kita miliki dapat digantikan, baik itu secara fisik atau psikis. Ketika menoleh ke belakang sudah banyak kehilangan yang dimiliki oleh pe...

Foto oleh Thirdman dari Pexels   Foto oleh Artem Podrez dari Pexels Mungkin ini adalah tulisan yang kesekian juta kalinya tentang topik seperti ini, agama dan ilmu pengetahuan, kedua topik ini keseruannya sejak dulu hingga sekarang masih berlangsung, baik mereka yang fanatik terhadap agama atau juga yang fanatik terhadap ilmu pengetahuan, kalian tidak salah baca, memang ada kelompok tertentu yang fanatik terhadap ilmu pengetahuan. Penulis sendiri sudah cukup sering mendengar atau bahkan mendapati individu yang fanatik akan kedua hal ini. Kedua kelompok tersebut memiliki persamaan, yaitu sama-sama belum begitu mengerti bidangnya, mudah marah saat hal yang diyakininya mulai dikritik dan yang pasti merasa paling pintar, penulis bahkan pernah diserang oleh individu-individu dari kedua kelompok fanatik ini, penulis dituduh liberal, atheis, komunis dsb oleh para kaum yang fanatik akan agama dan dituduh terlalu kuno bagi kaum fanatik ilmu pengetahuan. Lalu di mana posisi penulis? Jika dit...